Lembaga Adat Jariminassa Gelar Acara Alangiri Kalompoang
Setiap daerah memiliki ritual tersendiri dalam menjaga dan melestarikan adat dan budaya nya, salah satu bentuk kegiatan budaya adalah pencucian benda pusaka (kalompoang) peninggalan kerajaan dimasa lampau.
Ritual pencucian dan pembersihan benda pusaka ini sering kali di sebut dengan acara Gaukang, dan begitu pula yang di laksanakan oleh lembaga adat Jariminassa di Tanralili Maros ketika menggelar Acara A’langiri Kalompoang (pencucian/pembersihan benda pusaka) pada hari kamis tanggal 13 Agustus 2020.
Acara ini di laksanakan di sekretariat lembaga adat Jariminassa tepatnya berada di dusun Bontocinde desa Alla Ere kecamatan Tanralili kabupaten Maros, acara yang di laksanakan pada malam Jum’at ini berlangsung dengan khidmat.
Acara ini di hadiri oleh para undangan yang berasal dari Lembaga Adat, Pemangku adat, dan Para Pemerhati dan Pelestari Budaya yang tersebar di wilayah Sulawesi Selatan. Ratusan tamu undangan yang datang di acara ini dan di hadiri pejabat Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Maros selaku pemerintah setempat.
Acara ini juga di hadiri Abdul Haris selaku Kepala Desa Alla Ere, dan para Pemangku Adat diantaranya adalah Andi Ilham syah Karaeng Cambang selaku perwakilan Kerajaan Gowa, S.Massewakkang Karaeng Majja selaku perwakilan rumpun Karaeng Galesong, Citra Mahardhika Karaeng Se’re selaku perwakilan rumpun Anrong Guru Bontonompo, dan Andi Muis Patta Serang selaku perwakilan dari Tallo.
Puncak Acara A’langiri Kalompoang ini adalah Pencucian Benda Pusaka berupa Pedang sejenis Sudang, pedang Sudang ini adalah peninggalan dari Raja Gowa ke-26 yang bernama Amas Madina Batara Gowa dengan gelar Batara Tangka’na Gowa. di dalam acara ini pula di bacakan teks sejarah perjuangan Amas Madina Batara Gowa, di jelaskan pula nama Abubakar Karaengta Data (Karaeng Sayanga ri Beba) yang tidak lain adalah putera dari Amas Madina Batara Gowa, hingga sampai kepada Cucu beliau yang bernama I Calla Karaeng Borong Karaeng Tanralili ke-6.
Pembina lembaga adat Jariminassa Patahuddin Karaeng Lallo dalam sambutannya menyampaikan bahwa Acara A’langiri Kalompoang ini bertujuan untuk melestarikan adat budaya serta menyambung tali silaturahmi antar lembaga dan pemangku adat di luar wilayah Tanralili Maros.
Baca Juga :
Ketua lembaga Adat Jariminassa A.Rahman Karaeng Ngilang dan dewan pendiri Jariminassa Badaruddin Karaeng Latte juga menyatakan harapannya agar semoga Acara pelestarian Budaya di hari-hari berikutnya dapat senantiasa mendapat dukungan dari Pemerintah.
Ritual pencucian dan pembersihan benda pusaka ini sering kali di sebut dengan acara Gaukang, dan begitu pula yang di laksanakan oleh lembaga adat Jariminassa di Tanralili Maros ketika menggelar Acara A’langiri Kalompoang (pencucian/pembersihan benda pusaka) pada hari kamis tanggal 13 Agustus 2020.
Suasana Acara A'langiri kalompoang LAD Jariminassa Tanralili Maros |
Acara ini di laksanakan di sekretariat lembaga adat Jariminassa tepatnya berada di dusun Bontocinde desa Alla Ere kecamatan Tanralili kabupaten Maros, acara yang di laksanakan pada malam Jum’at ini berlangsung dengan khidmat.
Acara ini di hadiri oleh para undangan yang berasal dari Lembaga Adat, Pemangku adat, dan Para Pemerhati dan Pelestari Budaya yang tersebar di wilayah Sulawesi Selatan. Ratusan tamu undangan yang datang di acara ini dan di hadiri pejabat Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Maros selaku pemerintah setempat.
Acara ini juga di hadiri Abdul Haris selaku Kepala Desa Alla Ere, dan para Pemangku Adat diantaranya adalah Andi Ilham syah Karaeng Cambang selaku perwakilan Kerajaan Gowa, S.Massewakkang Karaeng Majja selaku perwakilan rumpun Karaeng Galesong, Citra Mahardhika Karaeng Se’re selaku perwakilan rumpun Anrong Guru Bontonompo, dan Andi Muis Patta Serang selaku perwakilan dari Tallo.
Foto : Krg.Majja, Krg.Se're, Patta Serang |
Puncak Acara A’langiri Kalompoang ini adalah Pencucian Benda Pusaka berupa Pedang sejenis Sudang, pedang Sudang ini adalah peninggalan dari Raja Gowa ke-26 yang bernama Amas Madina Batara Gowa dengan gelar Batara Tangka’na Gowa. di dalam acara ini pula di bacakan teks sejarah perjuangan Amas Madina Batara Gowa, di jelaskan pula nama Abubakar Karaengta Data (Karaeng Sayanga ri Beba) yang tidak lain adalah putera dari Amas Madina Batara Gowa, hingga sampai kepada Cucu beliau yang bernama I Calla Karaeng Borong Karaeng Tanralili ke-6.
Pembina lembaga adat Jariminassa Patahuddin Karaeng Lallo dalam sambutannya menyampaikan bahwa Acara A’langiri Kalompoang ini bertujuan untuk melestarikan adat budaya serta menyambung tali silaturahmi antar lembaga dan pemangku adat di luar wilayah Tanralili Maros.
Baca Juga :
- Upacara Adat Gaukang di Bajeng Berlangsung dengan Khidmat
- Atau lihat semua Artikel di Daftar Isi
Ketua lembaga Adat Jariminassa A.Rahman Karaeng Ngilang dan dewan pendiri Jariminassa Badaruddin Karaeng Latte juga menyatakan harapannya agar semoga Acara pelestarian Budaya di hari-hari berikutnya dapat senantiasa mendapat dukungan dari Pemerintah.
0 Response to "Lembaga Adat Jariminassa Gelar Acara Alangiri Kalompoang"
Post a Comment