Struktur Pemerintahan Kerajaan Bone di Masa Lampau
Berdasarkan Lontara Bone, di tuliskan bahwa Bone berasal dari kata Kessi atau Pasir. Adapun lokasi tumpukan Pasir (kessi) yang di maksud dalam lontara Bone tersebut adalah berlokasi di daerah Bukaka, tepatnya sekarang berada di bawah bangunan Masjid Raya Bone di kelurahan Bukaka, Jantung Kota Bone.
Kabupaten Bone yang berada di Provinsi Sulawesi Selatan dulunya termasuk sebagai salah satu Kerajaan Besar dengan Ibu Kota Kerajaan yang bernama Laleng Bata, Raja pertama di Bone bernama Mata SilompoE MaturungE ri Matajang yang memerintah pada tahun 1330 sampai tahun 1365. Selanjutnya hingga turun temurun Jabatan Raja Bone terakhir di jabat oleh Raja Bone ke-33 yang bernama Andi Pabbenteng yang memerintah dari tahun 1946 sampai 1951, Dari ke 33 Raja Bone yang bergelar Mangkau ini diantaranya terdapat 7 orang wanita.
Struktur Pemerintahan Kerajaan Bone :
1. Di mulai dari seorang Raja atau Arung Pone yang bergelar Mangkau ri Bone (Raja Bone).
2. Petta Ponggawae, yaitu Panglima Perang kerajaan Bone yang membawahi 3 perangkat, Perangkat yang pertama bernama ANRE GURU ANA’ ARUNG yang jumlahnya terdiri dari 40 orang dari kalangan anak bangsawan, tugasnya sebagai Pasukan Elit Kerajaan Bone. Perangkat yang kedua bernama PANGULU JOA yang bertugas untuk mengkoordinir Pasukan Rakyat kerajaan bone, jumlahnya juga terdiri dari 40 orang dengan menggunakan seragam yang berwarna serba hitam. Perangkat yang ketiga adalah DULUNG atau Panglima Daerah yang bertugas mengkoordinir daerah-daerah Kerajaan Bawahan, di Kerajaan Bone terdapat 2 orang Dulung yaitu Dulung Ajangale dan Dulung Awatangka.
3. MakkedangngE Tanah, yaitu Pejabat yang bertugas menjalin hubungan atau urusan dengan Kerajaan lain, tugas nya ini di ibaratkan seperti menteri luar negeri.
4. Tomarilaleng, yaitu Pejabat yang bertugas pada bidang hubungan dalam negeri ( seperti Menteri dalam Negeri).
5. Jennang atau Pengawas, yaitu Pejabat yang bertugas Mengawasi Lingkungan Istana maupun daerah kerajaan bawahan di Bone.
6. Bissu, yaitu sekelompok orang yang di tugaskan untuk merawat benda-benda Kerajaan, selain menjaga dan merawat benda kerajaan Bissu ini juga berfungsi sebagai Tabib kerajaan untuk perihal pengobatan tradisional kerajaan.
7. Petta KaliE atau Kadhi Kerajaan, yaitu seorang Ulama Kerajaan yang bertugas sebagai penghulu Syara’ Agama Islam di kerajaan Bone. Petta KaliE pertama kali di bentuk ketika Agama Islam sudah masuk ke dalam Kerajaan Bone pada saat pemerintahan Raja Bone ke-11 yang bernama La Tenriruwa Sultan Adam di tahun 1611.
8. AdE’ PituE atau Tujuh Dewan Adat Kerajaan, yaitu Dewan Adat yang bertugas sebagai Pembantu Utama Pemerintahan Kerajaan Bone. AdE’ PituE terdiri dari 7 Orang yaitu yang pertama adalah ARUNG UJUNG yang bertugas sebagai kepala urusan Penerangan Kerajaan, yang kedua adalah ARUNG PONCENG yang bertugas sebagai kepala Kepolisian dan Kejaksaan Kerajaan, yang ketiga adalah ARUNG TA yang bertugas sebagai kepala urusan Pendidikan dan Sipil, yang ke empat adalah ARUNG TIBOJONG yang bertugas sebagai kepala urusan perkara pengadilan wilayah kerajaan dan distrik, yang kelima adalah ARUNG TANETE RIATTANG yang bertugas sebagai kepala Keuangan dan Pajak Kerajaan, yang ke enam adalah ARUNG TANETE RIAWANG yang bertugas sebagai kepala Pekerjaan Negeri atau di ibaratkan seperti Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU), dan yang ketujuh adalah ARUNG MACEGE yang bertugas sebagai kepala Pemerintahan Umum dan Perekonomian.
Baca Juga :
Inilah struktur Pemerintahan Kerajaan Bone sampai tahun 1905 yaitu ketika penjajah Belanda memerangi dan menguasai Bone yang dikenal dengan peristiwa Rumpa’na Bone, Pada saat itu AdE’ PituE kemudian sepakat merubah nama ibu kota kerajaan Bone dari nama sebelumnya “Laleng Bata” menjadi nama “Watampone” hingga sekarang ini.
Foto : Dewan Ade' pituE Kerajaan Bone tahun 1905 |
Kabupaten Bone yang berada di Provinsi Sulawesi Selatan dulunya termasuk sebagai salah satu Kerajaan Besar dengan Ibu Kota Kerajaan yang bernama Laleng Bata, Raja pertama di Bone bernama Mata SilompoE MaturungE ri Matajang yang memerintah pada tahun 1330 sampai tahun 1365. Selanjutnya hingga turun temurun Jabatan Raja Bone terakhir di jabat oleh Raja Bone ke-33 yang bernama Andi Pabbenteng yang memerintah dari tahun 1946 sampai 1951, Dari ke 33 Raja Bone yang bergelar Mangkau ini diantaranya terdapat 7 orang wanita.
Struktur Pemerintahan Kerajaan Bone :
1. Di mulai dari seorang Raja atau Arung Pone yang bergelar Mangkau ri Bone (Raja Bone).
2. Petta Ponggawae, yaitu Panglima Perang kerajaan Bone yang membawahi 3 perangkat, Perangkat yang pertama bernama ANRE GURU ANA’ ARUNG yang jumlahnya terdiri dari 40 orang dari kalangan anak bangsawan, tugasnya sebagai Pasukan Elit Kerajaan Bone. Perangkat yang kedua bernama PANGULU JOA yang bertugas untuk mengkoordinir Pasukan Rakyat kerajaan bone, jumlahnya juga terdiri dari 40 orang dengan menggunakan seragam yang berwarna serba hitam. Perangkat yang ketiga adalah DULUNG atau Panglima Daerah yang bertugas mengkoordinir daerah-daerah Kerajaan Bawahan, di Kerajaan Bone terdapat 2 orang Dulung yaitu Dulung Ajangale dan Dulung Awatangka.
3. MakkedangngE Tanah, yaitu Pejabat yang bertugas menjalin hubungan atau urusan dengan Kerajaan lain, tugas nya ini di ibaratkan seperti menteri luar negeri.
4. Tomarilaleng, yaitu Pejabat yang bertugas pada bidang hubungan dalam negeri ( seperti Menteri dalam Negeri).
5. Jennang atau Pengawas, yaitu Pejabat yang bertugas Mengawasi Lingkungan Istana maupun daerah kerajaan bawahan di Bone.
6. Bissu, yaitu sekelompok orang yang di tugaskan untuk merawat benda-benda Kerajaan, selain menjaga dan merawat benda kerajaan Bissu ini juga berfungsi sebagai Tabib kerajaan untuk perihal pengobatan tradisional kerajaan.
7. Petta KaliE atau Kadhi Kerajaan, yaitu seorang Ulama Kerajaan yang bertugas sebagai penghulu Syara’ Agama Islam di kerajaan Bone. Petta KaliE pertama kali di bentuk ketika Agama Islam sudah masuk ke dalam Kerajaan Bone pada saat pemerintahan Raja Bone ke-11 yang bernama La Tenriruwa Sultan Adam di tahun 1611.
8. AdE’ PituE atau Tujuh Dewan Adat Kerajaan, yaitu Dewan Adat yang bertugas sebagai Pembantu Utama Pemerintahan Kerajaan Bone. AdE’ PituE terdiri dari 7 Orang yaitu yang pertama adalah ARUNG UJUNG yang bertugas sebagai kepala urusan Penerangan Kerajaan, yang kedua adalah ARUNG PONCENG yang bertugas sebagai kepala Kepolisian dan Kejaksaan Kerajaan, yang ketiga adalah ARUNG TA yang bertugas sebagai kepala urusan Pendidikan dan Sipil, yang ke empat adalah ARUNG TIBOJONG yang bertugas sebagai kepala urusan perkara pengadilan wilayah kerajaan dan distrik, yang kelima adalah ARUNG TANETE RIATTANG yang bertugas sebagai kepala Keuangan dan Pajak Kerajaan, yang ke enam adalah ARUNG TANETE RIAWANG yang bertugas sebagai kepala Pekerjaan Negeri atau di ibaratkan seperti Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU), dan yang ketujuh adalah ARUNG MACEGE yang bertugas sebagai kepala Pemerintahan Umum dan Perekonomian.
Baca Juga :
- Biografi Lengkap, Andi Mappanyukki Datu Suppa Raja Bone Ke-32
- Atau lihat semua Artikel di Daftar Isi
Inilah struktur Pemerintahan Kerajaan Bone sampai tahun 1905 yaitu ketika penjajah Belanda memerangi dan menguasai Bone yang dikenal dengan peristiwa Rumpa’na Bone, Pada saat itu AdE’ PituE kemudian sepakat merubah nama ibu kota kerajaan Bone dari nama sebelumnya “Laleng Bata” menjadi nama “Watampone” hingga sekarang ini.
0 Response to "Struktur Pemerintahan Kerajaan Bone di Masa Lampau"
Post a Comment