Silsilah Keturunan Bate Salapang di Kerajaan Gowa
Bate Salapang adalah Bagian dari Perangkat Adat pemerintahan Kerajaan Gowa, dan berikut ini adalah Silsilah keturunan Bate Salapang khususnya pertalian keluarga Gallarrang Saumata/Samata, Gallarrang Tombolo dan Paccallaya di Gowa.
1. I Padjarang Daeng Ngalle Karaeng Bontonompo Gallarrang Samata I/ke-1 (tidak diberitakan nama istrinya) Mempunyai 2 (dua) orang anak laki-laki, yaitu: I Jamalong Daeng Malewa dan seorang lagi anaknya juga tidak diberitakan namanya, yaitu ayahnya I Malika Daeng Sangnging diperistrikan oleh I Maddolangang Daengta Daeng Gappa. I Malika Daeng Sangnging bersaudara dengan I Daeng Rimang istri dari I Daeng Ngella Gallarrang Tombolo dan Daeng Ngimba di Tombolo. I Padjarang Daeng Ngalle Karaeng Bontonompo Gallarrang Samata I/ke-1 dimakamkan di pekuburan "Pallambeang Samata". Setelah wafat digantikan oleh anaknya, yaitu: I Jamalong Daeng Malewa.
2. I Jamalong Daeng Malewa Gallarrang Samata II/ke-2 (juga tidak di ketahui nama istrinya) mempunyai anak, yaitu: I Maddolangang Daengta Daeng Gappa. Beliau I Jamalong Daeng Malewa Gallarrang Samata II/ke-2, dimakamkan di pekuburan "Pallambeang Samata". Setelah wafat digantikan oleh anaknya yaitu I Maddolangang Daeng Gappa.
3. I Maddolangang Daengta Daeng Gappa Gallarrang Samata III/ke-3, beliau dua kali menikah, Istri yang pertama bernama I Daeng Rannu (bukan dari kalangan keluarga), mempunyai seorang anak, yaitu: I Mannyullei Daeng Nojeng. Kemudian bercerai dengan I Daeng Rannu. Setelah bercerai I Maddolangang Daengta Daeng Gappa memperistrikan sepupu satu kalinya, yaitu: I Malika Daeng Sangnging. Ayahnya I Malika Daeng Sangnging bersaudara dengan I Jamalong Daeng Malewa. I Maddolangang Daengta Daeng Gappa dengan istrinya yang kedua, yaitu: I Malika Daeng Sangnging mempunyai dua orang anak, yaitu: I Kambara' Daeng Iba' (perempuan) dan I Paru'ru Daeng Ngeppe. Setelah I Maddolangang Daengta Daeng Gappa wafat, maka atas kehendak Sombayya ri Gowa (Raja Gowa), I Malika Daeng Sangnging dikawinkan dengan I Rukka Daeng Manye dangan panggilan "Daeng Guru" berasal dari keluarga Karaeng Sanrobone, beliau adalah Anrong Guru tarikat Kerajaan Gowa. I Maddolangang Daengta Daeng Gappa dimakamkan di pekuburan "Pallambeang Samata", digantikan oleh anaknya, yaitu I Paru’ru’ Daeng Ngeppe’.
4. I Paru'ru' Daengta Daeng Ngeppe Gallarrang Samata IV/ke-4, memperistrikan I Jaena Daeng Sanga anak dari I Daeng Nompo di Samata, mempunyai dua orang anak perempuan, yaitu: anak sulung tidak diberitakan namanya, yang diperistrikan oleh Daengta Daeng Liong dan yang kedua bernama I Marayang Daeng Bollo, yang diperistrikan oleh I Camma Daeng Ruppa. Setelah I Paru'ru' Daeng Ngeppe wafat digantikan oleh menantunya yang bernama I Daeng Liong.
5. Daengta Daeng Liong Gallarrang Samata V/ke-5, istrinya juga tidak diberitakan namanya dan juga nama anaknya, yang bersaudara dengan I Marayang Daeng Bollo. Setelah wafat digantikan oleh Daengta Daeng Sila iparnya I Paru'ru' Daeng Ngeppe. Daengta Daeng Sila bersaudara dengan I Jaena Daeng Sanga istri dari I Paru'ru' Daengta Daeng Ngeppe, bersaudara juga dengan I Bagu' Daeng Tika ayah dari I Manrakkai Daengta Towa Daeng Mangka, bersaudara juga dengan I Daeng Sutte Alias I Daeng Manye ayah dari I Camma Daeng Ruppa.
6. Daengta Daeng Sila Gallarrang Samata VI/ke-6, anak dari I Daeng Nompo di Samata. Memperistrikan I Daeng Sanga (bukan I Jaena Daeng Sanga) mempunyai seorang anak perempuan, yaitu: I Kambara' Daeng Ne'nang. Setelah I Jaena Daeng Sanga wafat, maka Daengta Daeng Sila memperistrikan dayang - dayangnya (bone balla'na) tidak diberitakan namanya, mempunyai seorang anak, yaitu: I Capopa Daeng Pati mempunyai anak, yaitu: I Daeng Kanang istri dari Jalali Daeng Ranrang, bersaudara juga dengan I Daeng Ngewa suaminya I No'ne Daeng Taco dan I Sira' Daeng Limpo. Setelah Daengta Daeng Sila wafat, digantikan oleh kemenakannya yang bernama I Manrakkai Daeng Mangka.
7. I Manrakkai Daengta Towa Daeng Mangka Gallarrang Samata Gallarrang Tombolo VII/ke-7 (1905-1927) Bate Salapanga ri Gowa Paccallaya ri Gowa terakhir, anak dari I Bagu' Daeng Tika dengan istrinya bernama I Yasseng Daeng Nginga. I Yasseng Daeng Nginga anak dari I Daeng Mene di Tidung yang bersaudara dengan Lo'mok Tidung (setingkat dengan Kepala Desa). I Manrakkai Daengta Towa Daeng Mangka Gallarrang Samata Tombolo bersaudara dengan I Daeng Singara istrinya I Daeng Sore di Tidung dan bersaudara juga dgn I Daeng Bollo istrinya I Canggili Daeng Bali di Samata. Sesudah perang Gowa tahun 1905 dan tahun 1910 pemerintah Belanda menggabungkan Samata dengan Tombolo menjadi sebuah wilayah Adatgemenschap/Distrik, dengan nama baru Adatgemenschap/Distrik Tombolo. Berhubung karena jabatan Gallarrang Tombolo lowong, sebab pejabat sementara yang ditunjuk oleh Sombayya ri Gowa (Raja Gowa), yaitu: I Mannawarri Daeng Bani dari Mallengkeri meninggal sesudah perang Gowa. I Mannawarri Daeng Bani adalah kakek dari Andi Pangeran Petta Rani dari pihak ibunya, yaitu: I Batasai Daeng Taco anak dari Gallarrang Tombolo (tidak diberitakan namanya). Setelah penggabungan Samata dengan Tombolo menjadi distrik Tombolo maka I Manrakkai Daengta Towa Daeng Mangka Gallarrang Samata Tombolo diangkat kembali menjadi kepala Distrik/Gallarrang Tombolo pada tahun 1910. Dan pada tahun 1927 beliau digantikan oleh anaknya, yaitu: I Muhammad Daengta Daeng Matutu sebagai Kepala Distrik/Gallarrang Tombolo mulai tahun 1927 sampai tahun 1947. Dan sebelum menjadi gallarrang I Muhammad Daengta Daeng Matutu, sebagai Imam Samata pada tahun 1919 menggantikan kakeknya yaitu I Mannyullei Daeng Malli.
8. I Muhammad Daengta Daeng Matutu Gallarrang Tombolo VIII/ke-8 (1927-1947), kepala Distrik/Gallarrang Tombolo mulai tahun 1927 sampai dengan tahun 1947, mempunyai saudara seibu yaitu: I Patimasang ( I Tokeng) Daeng So'na, I Aminah Daeng Sambara, I Basse Daeng Ngani (tidak ada keturunan). Setelah wafat dimakamkan di pekuburan Paccinongang selanjutnya digantikan oleh anaknya yang sulung yaitu bernama Haji Abdul Rasyid Daeng Lurang.
9. H. Abdul Rasyid Daengta Daeng Lurang Karaeng Campakalo'mo Gallarrang Tombolo VIIII/ke-9 (1947-1960), sebagai kepala Distrik Tombolo pada tahun 1947 sampai dengan tahun 1960. Dan selanjutnya digantikan oleh Tate Daeng Boko.
10. Tate Daeng Boko, sebagai kepala Distrik Tombolo, anak dari Dakoe Daeng Masse dan Halifah Daeng Nginga di Tombolo.
Berikut keturunan keluarga Gallarrang Saumata, Gallarrang Tombolo dan Paccallayya di Gowa melalui penjabaran sebagai berikut :
I Manrakkai Daengta Towa Daeng Mangka Gallarrang Samata Gallarrang Tombolo VII/ke-7 (1905-1927) Bate Salapanga ri Gowa Paccallaya ri Gowa terakhir. Dimana beliau menikah 3 kali, Istrinya yaitu:
1. I Mu'minang Daeng Simba, mempunyai dua orang anak yaitu: I Ta'eba Daeng Nginga (I Tibo') dan I Muhammad Ali Daeng Tika, keduanya tidak mempunyai keturunan.
2. Aisyah Daeng Kenna, anak dari I Mannyullei Daeng Malli imam Samata dari "Beba" dan I Fatimah Daeng Ngugi di Samata. I Fatimah Daeng Ngugi bersaudara dengan I Bonda Daeng Ngella (tidak beristri), I Kasang Daeng Ngeppe, Ibrahim Daeng Gappa, I Jamalong Daeng Lewa dan I Lu'mu Daeng Sangnging. Dimana Aisyah Daeng Kenna mempunyai 4 (empat) orang anak, yaitu: I Muhammad Daengta Daeng Matutu Gallarrang Tombolo, I Patimasang Daeng So'na (I Tokeng), Aminah Daeng Sambara, I Basse Daeng Ngani (tidak ada keturunan).
3. I Pancai Daeng Ngai, anak dari I Manniggalli Daeng Ngemba dan I Kukang Daeng Pajja di Jongaya (asal bone). Mempunyai 8 (delapan) orang anak, yaitu: Abdul Madjid Daeng Ngemba, I Suri Daeng Ngiji, I Hanafi Daeng Tayang, I Ta'eba Daeng Bau (tidak ada keturunan), Abdul Hamid Daeng Gassing, Abdul Kadir Daeng Nompo, Muhammad Saleh Daeng Nai dan Abdul Razak Daeng Sikki.
I Muhammad Daengta Daeng Matutu Gallarrang Tombolo (1927-1947) menikah 12 kali, dan Istrinya yaitu:
1. I Maryam Daeng Minne, anak dari I Basiri Daeng Tika bin Zakaria Daeng Rongrong. Melahirkan 6 (enam) orang anak, yaitu: . H. Abdul Rasyid Daengta Daeng Lurang Gallarrang Tombolo Karaeng Campakalo'mo, Aminah Daeng Sunggu, Abdul Azis Daeng Buang, Kumala Daeng Kenna, Ratna Daeng De'nang, Jawiah Daeng Baji.
2. I Hafsah Daeng Rannu, anak dari I Kasamang Daeng Ngawing (kepala kampung Batangkaluku). Melahirkan 2 (dua) orang anak, yaitu: Tohopah Daeng Singara, Abdul Radjab Daeng Tombong.
3. I Pincang (Bugis) tinggal di Mala'lang - Romangpolong, ayahnya tidak diketahui dan tidak mempunyai keturunan.
4. I Musdalifah Daeng Te'ne, anak dari H. Bacce dikampung Buyang - Makassar, dia seorang Guru di Sungguminasa (tidak ada keturunan) dan bercerai pada tahun 1935.
5. I Tonjong Daeng Senga, berasal dari Biringromang Kassi, juga tidak mempunyai keturunan, ia seorang janda China setelah kawin dengan I Muhammad Daengta Daeng Matutu Gallarrang Tombolo dibuatkan rumah batu dan tinggal di Bonto-bontoa dari tahun 1935 s/d 1941, dan disamping rumahnya didirikan Kantor Kepala Distrik Tombolo.
6. I Yalang Daeng Sunggu, anak dari Tuwo di Bisei - Katangka. Melahirkan 2 (dua) orang anak, yaitu: Fatimah Daeng Ngugi dan Hamidah Daeng Tasa'.
7. I Halifah Daeng Ngintang, anak dari Daeng Tulo dan Daeng Kunjung di bungung Lompoa Katangka. Melahirkan 2 (dua) orang anak, yaitu: Abdul Wahab Daeng Bonto dan Rukiaah Daeng Tayyo.
8. I Halimah, ayahnya tidak diketahui berasal dari Balang-balang (Romangpolong). Melahirkan seorang anak dan meninggal sewaktu masih kecil.
9. I Hatifah Daeng Mami, anak dari Daeng Ngewa di Likuloe. Melahirkan seorang anak, yaitu: Janeru Daeng Tika, ayahnya I Hatifah Daeng Mami bersepupu dua kali dengan I Manna Daeng Laja suaminya Aminah Daeng Sambara di Tombolo.
10. I Seko' anak dari Kira' di Baji' Areng - Batangkaluku. Melahirkan 2 (dua) orang anak perempuan kemudian bercerai. Kedua anaknya sempat bersuami dan meninggal dunia. I Seko' dinikahi pada waktu pendudukan Jepang tahun 1943.
11. Istri Toraja, tidak diketahui namanya dan juga keturunannya.
12. I Manikkang Daeng Lebang, anak dari I Hasan Daeng Mile dan I Sagala Daeng Saga (I Kasi'na) di Samata (Sinjai) satu-satunya keluarga dekat yang dinikahi. Melahirkan 2 (dua) orang anak, yaitu: Hasanuddin Daeng Nai dan Hasnah Daeng Ngaga.
Haji Abdul Rasyid Daengta Daeng Lurang Karaeng Campakalo'mo Gallarrang Tombolo (1947-1960), Jabatan Ketua DPRD Gowa ke-1/pertama tahun 1957. Sebelum menjadi Kepala Distrik Gallarrang Tombolo, beliau menjadi Kepala Kampung Pao-Pao dari tahun 1942-1947. dan beliau beristri 4 (empat) orang, yaitu:
1. Saerah Daeng Menang, anak dari Taha Daeng Nompo di Tombolo, melahirkan 3 (tiga) orang anak, yaitu: Hj. Sitti Asma Daeng Baji, Hj. Sitti Aisyah Daeng Ngai dan Hj. Sitti Hafsah Daeng Kebo.
2. Basse Daeng Kanang, anak dari Kantoro' Daeng Tarra di Romangpolong (tidak ada keturunan).
3. Hj. Andi Sitti Noormandy Maryam Yunus Karaeng Talanna, anak dari pasangan H.Andi Muhammad Yunus Daeng Manangkasi Tuan Nusu' Karaeng Pangkajene MatinroE ri Sungguminasa (Dewan Penasehat Raja Gowa/Sombayya ri Gowa Tahun 1906, Bestuur Assistent Klas I Gowa Tahun 1930, Petoro Malakaji/Kepala Assistent Residence Distrik Malakaji Tahun 1940 (Bukkuru’ Jawana Malakaji), Pelopor/Pendiri Muhammadiyah Group Cabang Sungguminasa - Gowa dan Takalar Tahun 1930) Istri nya bernama Hj. Sitti Rahma Karaeng Pale binti Ranggong Daeng Romo, Melahirkan 18 (delapan belas) orang anak, yaitu:
1.1. Anak sulung meninggal dunia sejak masih kecil.
1.2. Prof. DR. H. Muhammad Ryaas Rasyid Daeng Manangkasi, MA, Ph.D.Political Science USA (7 Desember 1949).
1.3. Abdul Rani Rasyid Daeng Tutu (10 Juli 1951).
1.4. Abdul Ravy Rasyid Daeng Gassing (13 September 1952).
1.5. H. Abdul Raqib Rasyid Daeng Liong (14 Februari 1954).
1.6. Abdul Rasyiq Rasyid Daeng Sikki (17 Maret 1955).
1.7. Sitti Rasnah Rasyid Daeng Bau (21 Mei 1957) suami bernama A. Hamudy Rauf Karaeng Pabeta.
1.8. Sitti Rasni Rasyid Daeng Kanang (5 Mei 1958).
1.9. H. Abdul Rashief Rasyid Daeng Sirua / Roy (21 Maret 1959).
1.10. Sitti Rasmah Rasyid Daeng Tanaga (22 April 1960) suami bernama Abdul Haris Hasan Daeng Sikki.
1.11. Abdul Radief Rasyid Daeng Sijaya (8 November 1963).
1.12. Muhammad Ridha Rasyid Daeng Nimbang (12 Nopember 1964).
1.13. Sitti Rafina Rasyid Daeng Tamene / Feni (26 Juni 1966).
1.14. Abdul Raqhez Rasyid Daeng Gagga (16 Juli 1967).
1.15. Sitti Rahma Rasyid Daeng Pale (12 Desember 1968).
1.16. Sitti Rahmi Rasyid Daeng Carammeng (12 Desember 1968).
1.17. ...
1.18. ...
4. Hj. Sitti Hasniah Daeng Lonna, anak dari Marusa Daeng Nuru dan Budiman Daeng Taco di Lambaselo - Sungguminasa. Melahirkan 9 (sembilan) orang anak, yaitu:
1.1. Hj. Rasyidah Rasyid Daeng Ti'no
1.2. Rasniah Rasyid Daeng Pati
1.3. Abdul Ragief Rasyid Daeng Tutu
1.4. Hj. Ruadat Rasyid Daeng Sanga
1.5. Abdul Rifat Rasyid Daeng Nompo
1.6. Abdul Razak Rasyid Daeng Sanre
1.7. Reksamala Rasyid Daeng Tarring
1.8. Radiah Rasyid Daeng Singara
1.9. Rivai Rasyid Daeng Mangka
Setelah wafat H. Abdul Rasyid Daengta Daeng Lurang Karaeng Campakalo'mo Gallarrang Tombolo (1947-1960) dimakamkan dipekuburan Pa'bangngiang - Tombolo, Dan beliau digantikan jabatannya oleh Tate Daeng Boko sebagai Kepala Distrik Tombolo tahun 1961 anak dari I Dakoe Daeng Masse dan I Halifah Daeng Nginga di Tombolo. Menikah 4 kali dan Istrinya yaitu:
1. Mo' Mina Daeng Tongi anak dari Sangkala Daeng Lau dan Kusi Daeng Menang di Bontomanai. Melahirkan seorang anak, yaitu Rukiah Daeng Te'be (tidak ada keturunan), kemudian bercerai.
2. Daeng So'na anak dari Daeng Paru'ru' dan Daeng Sendong di Sumbarrang. Melahirkan 8 (delapan) orang anak, yaitu:
1.1. Muhammad Yunus Daeng Mile
1.2. Abdul Razak Daeng Jarung.
1.3. Suriati Daeng Ke'nang.
1.4. Dahlia Daeng Ngiji
1.5. Nurlia Daeng Baji
1.6. Usman Daeng Bani
1.7. Abdul Malik Daeng Sese
1.8. Indra Jaya Daeng Lau
3. Janabong Daeng Nganne, anak dari Daeng Kenna di Makassar. Melahirkan 2 (dua) orang anak, yaitu:
1.1. Sinar Daeng Pati
1.2. Ahmad Daeng Sore
4. Nawirah, berasal dari Salutubu Batusitanduk-Luwu Utara (tidak mempunyai anak/keturunan).
I Patimasang Daeng So'na (I Tokeng), diperistrikan oleh Nuhung Daeng Bali anak dari Dambo Daeng Ngamba dan Johora Daeng Puji di Samata. Melahirkan 5 (lima) orang anak, yaitu:
1. Aminah Daeng Tanang (tidak ada keturunan)
2. Aisyah Daeng Caya
3. Hafsah Daeng Sangnging
4. Baso Kila Daeng Ngamba
5. Halimah Daeng Ngasseng.
Aminah Daeng Sambara diperistrikan oleh Manna Daeng Laja anak dari Darisi Daeng Muji dan Daeng Kanang di Tombolo, Melahirkan 7 (tujuh) orang anak, yaitu:
1. Abdul Rahim Daeng Mone
2. Ibrahim Daeng Tojeng
3. Sahari Daeng Lebang
4. Saribanong Daeng Tanang
5. Tuhabong Daeng Mangka
6. Sa'adiah Daeng Singara
7. Mustari Daeng Malli.
I Pancai Daeng Ngai, anak dari I Manniggalli Daeng Ngemba (I Ni'ga) dan I Kukang Daeng Pajja di Jongaya (asal bone). Dari perkawinannya I Pancai Daeng Ngai dengan suaminya melahirkan 8 (delapan) orang anak, yaitu:
1. Abdul Majid Daeng Ngemba istri bernama Hatijah Daeng Pati anak dari Abu Daeng Sele di Sungguminasa. Melahirkan seorang anak, yaitu: J aharuddin Daeng Ruppa. Setelah Hatijah Daeng Pati wafat, Abdul Majid Daeng Ngemba memperistrikan Hatifah Daeng Ngiji anak dari Daeng Lallo di Jongaya. Melahirkan 8 (delapan) orang anak, yaitu: Bachtiar Daeng Leo, Nursiah Daeng Ngagi, Hafsah Daeng Nginga, Hasnah Daeng Tanang, Muhammad Arief Daeng Ngirate, Nurhaedah Daeng Ngai, Hadijah Daeng Puji dan Muhammad Nur Daeng Jarre.
2. Suri Daeng Ngiji, diperistrikan oleh Umar Daeng Naba anak dari Daeng Nompo di Gunungsari ( dari Bone),mempunyai tujuh orang anak yaitu : Iskandar Daeng Liong, Hatijah Daeng Ngasseng, Jamaluddin Daeng Nyonri, Abdul Muis Daeng Tutu, Suaib Daeng Palawa, Sitti Asia Daeng Singara dan Abdul Gazali Daeng Rani.
3. Hanafi Daeng Tayang, memperistrikan Suri Daeng Pati anak dari Daeng Naba di Tidung, mempunyai 5 (lima) orang anak, yaitu: Abdul Haris Daeng Se're, Syafaruddin Daeng Sirua, Agussalim Daeng Ngawing, Herman Daeng Nojeng dan Hartini Daeng Kanang.
4. Taeba Daeng Bau (tidak ada keturunan).
5. Abdul Hamid Daeng Gassing, memperistrikan Ciddo Daeng Caya di Samata, anak dari CAMMA Daeng Ruppa (Kepala Kampung Samata) dan Bimbi Daeng Tongi (Yambi) anak dari Mallagari Daeng Tiro di Belaka Taeng. Melahirkan 6 (enam) orang anak, yaitu : Husain Hamid Daeng Mangka, Muhammad Ni'ga Daeng Taba, Muhammad Syahrir Hamid Daeng Rurung, Sitti Nurbaya (meninggal dalam usia anak-anak), Sitti Ramlah Daeng Ngai dan Sitti Rahma Daeng Kebo.
6. Abdul Kadir Daeng Nompo, memperistrikan Hanisa Daeng Minne di Balangboddong Makassar. Melahirkan anak, yaitu: Muhammad Jafar Daeng (?), Syamsiah Daeng Baji, Muhammad Syarif Daeng Tunru, Rahmatiah Daeng Sanga, Muhammad Syaiful Daeng Rani.
7. Muhammad Saleh Daeng Nai, memperistrikan Syamsiah Daeng Bau (Daeng Sangnging) di Maros. Melahirkan dua orang anak, yaitu: Sitti Nurbaya Daeng Ngai dan Abdul Halim. Setelah cerai dengan istrinya yang pertama, Muhammad Saleh Daeng Nai memperistrikan Sitti Rukiah Daeng Nurung, mempunyai 6 (enam) orang anak, yaitu: Rustam Daeng Tunru, Rusniah Daeng Ngasih, Ruslan Daeng Ngawing, Rusmin Daeng Liwang, Rusdin Daeng Manaba dan Rusdiana Daeng ...
8. Abdul Razak Daeng Sikki, memperistrikan Zaenab Daeng Bau (tidak ada keturunan), setelah Zaenab Daeng Bau wafat, Abdul Razak Daeng Sikki memperistrikan Murniati Daeng Ngai anak dari Kasamang Amzar Daeng Tarang dan Halijah Daeng Ngasih di Bonto-bontoa. Melahirkan dua orang anak, yaitu: Muhammad Rivai Daeng Rani dan Rahmawati Daeng Ga'ga.
Baca Juga :
Demikianlah susunan silsilah Bate Salapang di Kerajaan Gowa khususnya pertalian keluarga Gallarrang Samata, Gallarrang Tombolo dan Paccallayya, semoga bermanfaat bagi seluruh pembaca Info Sejarah Celebes. Terima Kasih.
1. I Padjarang Daeng Ngalle Karaeng Bontonompo Gallarrang Samata I/ke-1 (tidak diberitakan nama istrinya) Mempunyai 2 (dua) orang anak laki-laki, yaitu: I Jamalong Daeng Malewa dan seorang lagi anaknya juga tidak diberitakan namanya, yaitu ayahnya I Malika Daeng Sangnging diperistrikan oleh I Maddolangang Daengta Daeng Gappa. I Malika Daeng Sangnging bersaudara dengan I Daeng Rimang istri dari I Daeng Ngella Gallarrang Tombolo dan Daeng Ngimba di Tombolo. I Padjarang Daeng Ngalle Karaeng Bontonompo Gallarrang Samata I/ke-1 dimakamkan di pekuburan "Pallambeang Samata". Setelah wafat digantikan oleh anaknya, yaitu: I Jamalong Daeng Malewa.
2. I Jamalong Daeng Malewa Gallarrang Samata II/ke-2 (juga tidak di ketahui nama istrinya) mempunyai anak, yaitu: I Maddolangang Daengta Daeng Gappa. Beliau I Jamalong Daeng Malewa Gallarrang Samata II/ke-2, dimakamkan di pekuburan "Pallambeang Samata". Setelah wafat digantikan oleh anaknya yaitu I Maddolangang Daeng Gappa.
3. I Maddolangang Daengta Daeng Gappa Gallarrang Samata III/ke-3, beliau dua kali menikah, Istri yang pertama bernama I Daeng Rannu (bukan dari kalangan keluarga), mempunyai seorang anak, yaitu: I Mannyullei Daeng Nojeng. Kemudian bercerai dengan I Daeng Rannu. Setelah bercerai I Maddolangang Daengta Daeng Gappa memperistrikan sepupu satu kalinya, yaitu: I Malika Daeng Sangnging. Ayahnya I Malika Daeng Sangnging bersaudara dengan I Jamalong Daeng Malewa. I Maddolangang Daengta Daeng Gappa dengan istrinya yang kedua, yaitu: I Malika Daeng Sangnging mempunyai dua orang anak, yaitu: I Kambara' Daeng Iba' (perempuan) dan I Paru'ru Daeng Ngeppe. Setelah I Maddolangang Daengta Daeng Gappa wafat, maka atas kehendak Sombayya ri Gowa (Raja Gowa), I Malika Daeng Sangnging dikawinkan dengan I Rukka Daeng Manye dangan panggilan "Daeng Guru" berasal dari keluarga Karaeng Sanrobone, beliau adalah Anrong Guru tarikat Kerajaan Gowa. I Maddolangang Daengta Daeng Gappa dimakamkan di pekuburan "Pallambeang Samata", digantikan oleh anaknya, yaitu I Paru’ru’ Daeng Ngeppe’.
4. I Paru'ru' Daengta Daeng Ngeppe Gallarrang Samata IV/ke-4, memperistrikan I Jaena Daeng Sanga anak dari I Daeng Nompo di Samata, mempunyai dua orang anak perempuan, yaitu: anak sulung tidak diberitakan namanya, yang diperistrikan oleh Daengta Daeng Liong dan yang kedua bernama I Marayang Daeng Bollo, yang diperistrikan oleh I Camma Daeng Ruppa. Setelah I Paru'ru' Daeng Ngeppe wafat digantikan oleh menantunya yang bernama I Daeng Liong.
5. Daengta Daeng Liong Gallarrang Samata V/ke-5, istrinya juga tidak diberitakan namanya dan juga nama anaknya, yang bersaudara dengan I Marayang Daeng Bollo. Setelah wafat digantikan oleh Daengta Daeng Sila iparnya I Paru'ru' Daeng Ngeppe. Daengta Daeng Sila bersaudara dengan I Jaena Daeng Sanga istri dari I Paru'ru' Daengta Daeng Ngeppe, bersaudara juga dengan I Bagu' Daeng Tika ayah dari I Manrakkai Daengta Towa Daeng Mangka, bersaudara juga dengan I Daeng Sutte Alias I Daeng Manye ayah dari I Camma Daeng Ruppa.
6. Daengta Daeng Sila Gallarrang Samata VI/ke-6, anak dari I Daeng Nompo di Samata. Memperistrikan I Daeng Sanga (bukan I Jaena Daeng Sanga) mempunyai seorang anak perempuan, yaitu: I Kambara' Daeng Ne'nang. Setelah I Jaena Daeng Sanga wafat, maka Daengta Daeng Sila memperistrikan dayang - dayangnya (bone balla'na) tidak diberitakan namanya, mempunyai seorang anak, yaitu: I Capopa Daeng Pati mempunyai anak, yaitu: I Daeng Kanang istri dari Jalali Daeng Ranrang, bersaudara juga dengan I Daeng Ngewa suaminya I No'ne Daeng Taco dan I Sira' Daeng Limpo. Setelah Daengta Daeng Sila wafat, digantikan oleh kemenakannya yang bernama I Manrakkai Daeng Mangka.
7. I Manrakkai Daengta Towa Daeng Mangka Gallarrang Samata Gallarrang Tombolo VII/ke-7 (1905-1927) Bate Salapanga ri Gowa Paccallaya ri Gowa terakhir, anak dari I Bagu' Daeng Tika dengan istrinya bernama I Yasseng Daeng Nginga. I Yasseng Daeng Nginga anak dari I Daeng Mene di Tidung yang bersaudara dengan Lo'mok Tidung (setingkat dengan Kepala Desa). I Manrakkai Daengta Towa Daeng Mangka Gallarrang Samata Tombolo bersaudara dengan I Daeng Singara istrinya I Daeng Sore di Tidung dan bersaudara juga dgn I Daeng Bollo istrinya I Canggili Daeng Bali di Samata. Sesudah perang Gowa tahun 1905 dan tahun 1910 pemerintah Belanda menggabungkan Samata dengan Tombolo menjadi sebuah wilayah Adatgemenschap/Distrik, dengan nama baru Adatgemenschap/Distrik Tombolo. Berhubung karena jabatan Gallarrang Tombolo lowong, sebab pejabat sementara yang ditunjuk oleh Sombayya ri Gowa (Raja Gowa), yaitu: I Mannawarri Daeng Bani dari Mallengkeri meninggal sesudah perang Gowa. I Mannawarri Daeng Bani adalah kakek dari Andi Pangeran Petta Rani dari pihak ibunya, yaitu: I Batasai Daeng Taco anak dari Gallarrang Tombolo (tidak diberitakan namanya). Setelah penggabungan Samata dengan Tombolo menjadi distrik Tombolo maka I Manrakkai Daengta Towa Daeng Mangka Gallarrang Samata Tombolo diangkat kembali menjadi kepala Distrik/Gallarrang Tombolo pada tahun 1910. Dan pada tahun 1927 beliau digantikan oleh anaknya, yaitu: I Muhammad Daengta Daeng Matutu sebagai Kepala Distrik/Gallarrang Tombolo mulai tahun 1927 sampai tahun 1947. Dan sebelum menjadi gallarrang I Muhammad Daengta Daeng Matutu, sebagai Imam Samata pada tahun 1919 menggantikan kakeknya yaitu I Mannyullei Daeng Malli.
8. I Muhammad Daengta Daeng Matutu Gallarrang Tombolo VIII/ke-8 (1927-1947), kepala Distrik/Gallarrang Tombolo mulai tahun 1927 sampai dengan tahun 1947, mempunyai saudara seibu yaitu: I Patimasang ( I Tokeng) Daeng So'na, I Aminah Daeng Sambara, I Basse Daeng Ngani (tidak ada keturunan). Setelah wafat dimakamkan di pekuburan Paccinongang selanjutnya digantikan oleh anaknya yang sulung yaitu bernama Haji Abdul Rasyid Daeng Lurang.
9. H. Abdul Rasyid Daengta Daeng Lurang Karaeng Campakalo'mo Gallarrang Tombolo VIIII/ke-9 (1947-1960), sebagai kepala Distrik Tombolo pada tahun 1947 sampai dengan tahun 1960. Dan selanjutnya digantikan oleh Tate Daeng Boko.
10. Tate Daeng Boko, sebagai kepala Distrik Tombolo, anak dari Dakoe Daeng Masse dan Halifah Daeng Nginga di Tombolo.
Berikut keturunan keluarga Gallarrang Saumata, Gallarrang Tombolo dan Paccallayya di Gowa melalui penjabaran sebagai berikut :
I Manrakkai Daengta Towa Daeng Mangka Gallarrang Samata Gallarrang Tombolo VII/ke-7 (1905-1927) Bate Salapanga ri Gowa Paccallaya ri Gowa terakhir. Dimana beliau menikah 3 kali, Istrinya yaitu:
1. I Mu'minang Daeng Simba, mempunyai dua orang anak yaitu: I Ta'eba Daeng Nginga (I Tibo') dan I Muhammad Ali Daeng Tika, keduanya tidak mempunyai keturunan.
2. Aisyah Daeng Kenna, anak dari I Mannyullei Daeng Malli imam Samata dari "Beba" dan I Fatimah Daeng Ngugi di Samata. I Fatimah Daeng Ngugi bersaudara dengan I Bonda Daeng Ngella (tidak beristri), I Kasang Daeng Ngeppe, Ibrahim Daeng Gappa, I Jamalong Daeng Lewa dan I Lu'mu Daeng Sangnging. Dimana Aisyah Daeng Kenna mempunyai 4 (empat) orang anak, yaitu: I Muhammad Daengta Daeng Matutu Gallarrang Tombolo, I Patimasang Daeng So'na (I Tokeng), Aminah Daeng Sambara, I Basse Daeng Ngani (tidak ada keturunan).
3. I Pancai Daeng Ngai, anak dari I Manniggalli Daeng Ngemba dan I Kukang Daeng Pajja di Jongaya (asal bone). Mempunyai 8 (delapan) orang anak, yaitu: Abdul Madjid Daeng Ngemba, I Suri Daeng Ngiji, I Hanafi Daeng Tayang, I Ta'eba Daeng Bau (tidak ada keturunan), Abdul Hamid Daeng Gassing, Abdul Kadir Daeng Nompo, Muhammad Saleh Daeng Nai dan Abdul Razak Daeng Sikki.
I Muhammad Daengta Daeng Matutu Gallarrang Tombolo (1927-1947) menikah 12 kali, dan Istrinya yaitu:
1. I Maryam Daeng Minne, anak dari I Basiri Daeng Tika bin Zakaria Daeng Rongrong. Melahirkan 6 (enam) orang anak, yaitu: . H. Abdul Rasyid Daengta Daeng Lurang Gallarrang Tombolo Karaeng Campakalo'mo, Aminah Daeng Sunggu, Abdul Azis Daeng Buang, Kumala Daeng Kenna, Ratna Daeng De'nang, Jawiah Daeng Baji.
2. I Hafsah Daeng Rannu, anak dari I Kasamang Daeng Ngawing (kepala kampung Batangkaluku). Melahirkan 2 (dua) orang anak, yaitu: Tohopah Daeng Singara, Abdul Radjab Daeng Tombong.
3. I Pincang (Bugis) tinggal di Mala'lang - Romangpolong, ayahnya tidak diketahui dan tidak mempunyai keturunan.
4. I Musdalifah Daeng Te'ne, anak dari H. Bacce dikampung Buyang - Makassar, dia seorang Guru di Sungguminasa (tidak ada keturunan) dan bercerai pada tahun 1935.
5. I Tonjong Daeng Senga, berasal dari Biringromang Kassi, juga tidak mempunyai keturunan, ia seorang janda China setelah kawin dengan I Muhammad Daengta Daeng Matutu Gallarrang Tombolo dibuatkan rumah batu dan tinggal di Bonto-bontoa dari tahun 1935 s/d 1941, dan disamping rumahnya didirikan Kantor Kepala Distrik Tombolo.
6. I Yalang Daeng Sunggu, anak dari Tuwo di Bisei - Katangka. Melahirkan 2 (dua) orang anak, yaitu: Fatimah Daeng Ngugi dan Hamidah Daeng Tasa'.
7. I Halifah Daeng Ngintang, anak dari Daeng Tulo dan Daeng Kunjung di bungung Lompoa Katangka. Melahirkan 2 (dua) orang anak, yaitu: Abdul Wahab Daeng Bonto dan Rukiaah Daeng Tayyo.
8. I Halimah, ayahnya tidak diketahui berasal dari Balang-balang (Romangpolong). Melahirkan seorang anak dan meninggal sewaktu masih kecil.
9. I Hatifah Daeng Mami, anak dari Daeng Ngewa di Likuloe. Melahirkan seorang anak, yaitu: Janeru Daeng Tika, ayahnya I Hatifah Daeng Mami bersepupu dua kali dengan I Manna Daeng Laja suaminya Aminah Daeng Sambara di Tombolo.
10. I Seko' anak dari Kira' di Baji' Areng - Batangkaluku. Melahirkan 2 (dua) orang anak perempuan kemudian bercerai. Kedua anaknya sempat bersuami dan meninggal dunia. I Seko' dinikahi pada waktu pendudukan Jepang tahun 1943.
11. Istri Toraja, tidak diketahui namanya dan juga keturunannya.
12. I Manikkang Daeng Lebang, anak dari I Hasan Daeng Mile dan I Sagala Daeng Saga (I Kasi'na) di Samata (Sinjai) satu-satunya keluarga dekat yang dinikahi. Melahirkan 2 (dua) orang anak, yaitu: Hasanuddin Daeng Nai dan Hasnah Daeng Ngaga.
Haji Abdul Rasyid Daengta Daeng Lurang Karaeng Campakalo'mo Gallarrang Tombolo (1947-1960), Jabatan Ketua DPRD Gowa ke-1/pertama tahun 1957. Sebelum menjadi Kepala Distrik Gallarrang Tombolo, beliau menjadi Kepala Kampung Pao-Pao dari tahun 1942-1947. dan beliau beristri 4 (empat) orang, yaitu:
1. Saerah Daeng Menang, anak dari Taha Daeng Nompo di Tombolo, melahirkan 3 (tiga) orang anak, yaitu: Hj. Sitti Asma Daeng Baji, Hj. Sitti Aisyah Daeng Ngai dan Hj. Sitti Hafsah Daeng Kebo.
2. Basse Daeng Kanang, anak dari Kantoro' Daeng Tarra di Romangpolong (tidak ada keturunan).
3. Hj. Andi Sitti Noormandy Maryam Yunus Karaeng Talanna, anak dari pasangan H.Andi Muhammad Yunus Daeng Manangkasi Tuan Nusu' Karaeng Pangkajene MatinroE ri Sungguminasa (Dewan Penasehat Raja Gowa/Sombayya ri Gowa Tahun 1906, Bestuur Assistent Klas I Gowa Tahun 1930, Petoro Malakaji/Kepala Assistent Residence Distrik Malakaji Tahun 1940 (Bukkuru’ Jawana Malakaji), Pelopor/Pendiri Muhammadiyah Group Cabang Sungguminasa - Gowa dan Takalar Tahun 1930) Istri nya bernama Hj. Sitti Rahma Karaeng Pale binti Ranggong Daeng Romo, Melahirkan 18 (delapan belas) orang anak, yaitu:
1.1. Anak sulung meninggal dunia sejak masih kecil.
1.2. Prof. DR. H. Muhammad Ryaas Rasyid Daeng Manangkasi, MA, Ph.D.Political Science USA (7 Desember 1949).
1.3. Abdul Rani Rasyid Daeng Tutu (10 Juli 1951).
1.4. Abdul Ravy Rasyid Daeng Gassing (13 September 1952).
1.5. H. Abdul Raqib Rasyid Daeng Liong (14 Februari 1954).
1.6. Abdul Rasyiq Rasyid Daeng Sikki (17 Maret 1955).
1.7. Sitti Rasnah Rasyid Daeng Bau (21 Mei 1957) suami bernama A. Hamudy Rauf Karaeng Pabeta.
1.8. Sitti Rasni Rasyid Daeng Kanang (5 Mei 1958).
1.9. H. Abdul Rashief Rasyid Daeng Sirua / Roy (21 Maret 1959).
1.10. Sitti Rasmah Rasyid Daeng Tanaga (22 April 1960) suami bernama Abdul Haris Hasan Daeng Sikki.
1.11. Abdul Radief Rasyid Daeng Sijaya (8 November 1963).
1.12. Muhammad Ridha Rasyid Daeng Nimbang (12 Nopember 1964).
1.13. Sitti Rafina Rasyid Daeng Tamene / Feni (26 Juni 1966).
1.14. Abdul Raqhez Rasyid Daeng Gagga (16 Juli 1967).
1.15. Sitti Rahma Rasyid Daeng Pale (12 Desember 1968).
1.16. Sitti Rahmi Rasyid Daeng Carammeng (12 Desember 1968).
1.17. ...
1.18. ...
4. Hj. Sitti Hasniah Daeng Lonna, anak dari Marusa Daeng Nuru dan Budiman Daeng Taco di Lambaselo - Sungguminasa. Melahirkan 9 (sembilan) orang anak, yaitu:
1.1. Hj. Rasyidah Rasyid Daeng Ti'no
1.2. Rasniah Rasyid Daeng Pati
1.3. Abdul Ragief Rasyid Daeng Tutu
1.4. Hj. Ruadat Rasyid Daeng Sanga
1.5. Abdul Rifat Rasyid Daeng Nompo
1.6. Abdul Razak Rasyid Daeng Sanre
1.7. Reksamala Rasyid Daeng Tarring
1.8. Radiah Rasyid Daeng Singara
1.9. Rivai Rasyid Daeng Mangka
Setelah wafat H. Abdul Rasyid Daengta Daeng Lurang Karaeng Campakalo'mo Gallarrang Tombolo (1947-1960) dimakamkan dipekuburan Pa'bangngiang - Tombolo, Dan beliau digantikan jabatannya oleh Tate Daeng Boko sebagai Kepala Distrik Tombolo tahun 1961 anak dari I Dakoe Daeng Masse dan I Halifah Daeng Nginga di Tombolo. Menikah 4 kali dan Istrinya yaitu:
1. Mo' Mina Daeng Tongi anak dari Sangkala Daeng Lau dan Kusi Daeng Menang di Bontomanai. Melahirkan seorang anak, yaitu Rukiah Daeng Te'be (tidak ada keturunan), kemudian bercerai.
2. Daeng So'na anak dari Daeng Paru'ru' dan Daeng Sendong di Sumbarrang. Melahirkan 8 (delapan) orang anak, yaitu:
1.1. Muhammad Yunus Daeng Mile
1.2. Abdul Razak Daeng Jarung.
1.3. Suriati Daeng Ke'nang.
1.4. Dahlia Daeng Ngiji
1.5. Nurlia Daeng Baji
1.6. Usman Daeng Bani
1.7. Abdul Malik Daeng Sese
1.8. Indra Jaya Daeng Lau
3. Janabong Daeng Nganne, anak dari Daeng Kenna di Makassar. Melahirkan 2 (dua) orang anak, yaitu:
1.1. Sinar Daeng Pati
1.2. Ahmad Daeng Sore
4. Nawirah, berasal dari Salutubu Batusitanduk-Luwu Utara (tidak mempunyai anak/keturunan).
I Patimasang Daeng So'na (I Tokeng), diperistrikan oleh Nuhung Daeng Bali anak dari Dambo Daeng Ngamba dan Johora Daeng Puji di Samata. Melahirkan 5 (lima) orang anak, yaitu:
1. Aminah Daeng Tanang (tidak ada keturunan)
2. Aisyah Daeng Caya
3. Hafsah Daeng Sangnging
4. Baso Kila Daeng Ngamba
5. Halimah Daeng Ngasseng.
Aminah Daeng Sambara diperistrikan oleh Manna Daeng Laja anak dari Darisi Daeng Muji dan Daeng Kanang di Tombolo, Melahirkan 7 (tujuh) orang anak, yaitu:
1. Abdul Rahim Daeng Mone
2. Ibrahim Daeng Tojeng
3. Sahari Daeng Lebang
4. Saribanong Daeng Tanang
5. Tuhabong Daeng Mangka
6. Sa'adiah Daeng Singara
7. Mustari Daeng Malli.
I Pancai Daeng Ngai, anak dari I Manniggalli Daeng Ngemba (I Ni'ga) dan I Kukang Daeng Pajja di Jongaya (asal bone). Dari perkawinannya I Pancai Daeng Ngai dengan suaminya melahirkan 8 (delapan) orang anak, yaitu:
1. Abdul Majid Daeng Ngemba istri bernama Hatijah Daeng Pati anak dari Abu Daeng Sele di Sungguminasa. Melahirkan seorang anak, yaitu: J aharuddin Daeng Ruppa. Setelah Hatijah Daeng Pati wafat, Abdul Majid Daeng Ngemba memperistrikan Hatifah Daeng Ngiji anak dari Daeng Lallo di Jongaya. Melahirkan 8 (delapan) orang anak, yaitu: Bachtiar Daeng Leo, Nursiah Daeng Ngagi, Hafsah Daeng Nginga, Hasnah Daeng Tanang, Muhammad Arief Daeng Ngirate, Nurhaedah Daeng Ngai, Hadijah Daeng Puji dan Muhammad Nur Daeng Jarre.
2. Suri Daeng Ngiji, diperistrikan oleh Umar Daeng Naba anak dari Daeng Nompo di Gunungsari ( dari Bone),mempunyai tujuh orang anak yaitu : Iskandar Daeng Liong, Hatijah Daeng Ngasseng, Jamaluddin Daeng Nyonri, Abdul Muis Daeng Tutu, Suaib Daeng Palawa, Sitti Asia Daeng Singara dan Abdul Gazali Daeng Rani.
3. Hanafi Daeng Tayang, memperistrikan Suri Daeng Pati anak dari Daeng Naba di Tidung, mempunyai 5 (lima) orang anak, yaitu: Abdul Haris Daeng Se're, Syafaruddin Daeng Sirua, Agussalim Daeng Ngawing, Herman Daeng Nojeng dan Hartini Daeng Kanang.
4. Taeba Daeng Bau (tidak ada keturunan).
5. Abdul Hamid Daeng Gassing, memperistrikan Ciddo Daeng Caya di Samata, anak dari CAMMA Daeng Ruppa (Kepala Kampung Samata) dan Bimbi Daeng Tongi (Yambi) anak dari Mallagari Daeng Tiro di Belaka Taeng. Melahirkan 6 (enam) orang anak, yaitu : Husain Hamid Daeng Mangka, Muhammad Ni'ga Daeng Taba, Muhammad Syahrir Hamid Daeng Rurung, Sitti Nurbaya (meninggal dalam usia anak-anak), Sitti Ramlah Daeng Ngai dan Sitti Rahma Daeng Kebo.
6. Abdul Kadir Daeng Nompo, memperistrikan Hanisa Daeng Minne di Balangboddong Makassar. Melahirkan anak, yaitu: Muhammad Jafar Daeng (?), Syamsiah Daeng Baji, Muhammad Syarif Daeng Tunru, Rahmatiah Daeng Sanga, Muhammad Syaiful Daeng Rani.
7. Muhammad Saleh Daeng Nai, memperistrikan Syamsiah Daeng Bau (Daeng Sangnging) di Maros. Melahirkan dua orang anak, yaitu: Sitti Nurbaya Daeng Ngai dan Abdul Halim. Setelah cerai dengan istrinya yang pertama, Muhammad Saleh Daeng Nai memperistrikan Sitti Rukiah Daeng Nurung, mempunyai 6 (enam) orang anak, yaitu: Rustam Daeng Tunru, Rusniah Daeng Ngasih, Ruslan Daeng Ngawing, Rusmin Daeng Liwang, Rusdin Daeng Manaba dan Rusdiana Daeng ...
8. Abdul Razak Daeng Sikki, memperistrikan Zaenab Daeng Bau (tidak ada keturunan), setelah Zaenab Daeng Bau wafat, Abdul Razak Daeng Sikki memperistrikan Murniati Daeng Ngai anak dari Kasamang Amzar Daeng Tarang dan Halijah Daeng Ngasih di Bonto-bontoa. Melahirkan dua orang anak, yaitu: Muhammad Rivai Daeng Rani dan Rahmawati Daeng Ga'ga.
Baca Juga :
- Sejarah Lakipadada dan Pusaka Sudanga
- Profil Sejarah I Mammuntuli Karaeng Rombo Anrongguru Bontonompo Ke-5
- Atau lihat semua Artikel di Daftar Isi
Demikianlah susunan silsilah Bate Salapang di Kerajaan Gowa khususnya pertalian keluarga Gallarrang Samata, Gallarrang Tombolo dan Paccallayya, semoga bermanfaat bagi seluruh pembaca Info Sejarah Celebes. Terima Kasih.
0 Response to "Silsilah Keturunan Bate Salapang di Kerajaan Gowa"
Post a Comment