Sejarah Gelar PRINS di Sulawesi Selatan

Sejarah Gelar “Prins” di Sulawesi Selatan di Mulai dari kisah perjuangan Ishak Manggabarani Karaeng Mangeppe, Beliau bergelar Jenderala ri Bone (Jenderal orang Bone) sekaligus Arung Matowa Wajo. Ayahnya bernama To Appatunru Karaeng Beroanging dan Ibunya bernama I Madellung Daeng ri Sompa Karaeng Tanete.

info sejarah celebes

Sekitar tahun 1875 Pemerintah Hindia Belanda di Gowa mendesak Raja Gowa ke 32 yaitu I Kumala Karaeng Lembang Parang untuk memberlakukan Revisi Perjanjian Bungaya yang ke-2, Hal tersebut mendapat pertentangan oleh To Appatunru Karaeng Beroanging dan putranya Ishak Manggabarani Karaeng Mangeppe sehingga terjadi pertempuran di Bantaeng dan Jeneponto.

Karena pertempuran tersebut memakan banyak korban dari pihak keluarga kerajaan, maka di adakanlah perundingan Perdamaian antara kedua belah pihak (Gowa dan Belanda). Di dalam perundingan tersebut Ishak Manggabarani Karaeng Mangeppe dengan nada marah mengatakan “Untuk mengingatkan anak cucu saya di kemudian hari maka saya akan memperISTRIkan puteri dari penguasa Belanda di Gowa, bahwa saya Ishak Manggabarani pernah membuat Belanda tidak berkutik sementara waktu..”

Hal tersebut di buktikan oleh Ishak Manggabarani Karaeng Mangeppe, beliau menikahi anak penguasa belanda di Gowa (Controliur of Gowa) yang bernama NANCY dan pernikahannya tersebut di laksanakan di Taeng (Gowa).

Dalam acara pernikahan tersebut di Taeng, Ayah Nancy bertanya kepada Raja Gowa I Kumala Karaeng Lembang Parang (Paman Ishak Manggabarani).. “Apa Gelar Cucu saya di kemudian hari??” lalu Raja Gowa menjawab “PRINS of Gowa”. di kemudian hari pernikahan Ishak Manggabarani Karaeng Mangeppe dan Nancy (Puteri Controliur Belanda di Gowa) itu pun melahirkan seorang putera yang bernama "Karel Alfons  Prins Manggabarani Buleng Daeng Maraja Karaeng Bontolanra".

Baca Juga :

Ishak Manggabarani mendapat gelar sebagai Datu Pammana yang di berikan oleh Pamannya yang bernama I Lacincing Akil Ali Arung Matowa Wajo XI MatinroE ri Cappa Galung, Gelar Karaeng Bontoala atau Anrong Guru Lompona Tu Bontoalaka ia dapatkan dari Pamannya yang Bernama I Kumala (Raja Gowa ke 32) dan Gelar sebagai Jenderala ri Bone beliau dapatkan dari sepupunya yang bernama La Pawawoi (Raja Bone ke 31) ketika beliau melindungi La Pawawoi di Wajo saat peristiwa Rumpa’na Bone tahun 1905.

2 Responses to "Sejarah Gelar PRINS di Sulawesi Selatan"

  1. terima kasih atas komentarnya, ikuti blog ini melalui email agar anda mendapatkan notifikasi di setiap postingan terbaru.

    ReplyDelete

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel